Posted in #SehatYokRis

Temporo Mandibular Joint Disorder

Semenjak saya berkawat gigi, semakin banyak yang menanyakan alasan saya memakainya. Maklum lah, sekarang ini banyak orang yang memakai kawat gigi hanya sekedar gaya-gayaan saja. Padahal gigi mereka baik-baik saja, bahkan ada yang memasang kawat gigi di mantri, bukan di Orthodentist (dokter spesialis kawat gigi).

Dari pertanyaan banyak teman itu, saya jadi ingin menuliskan penyakit yang saya derita sehingga saya diharuskan memakai kawat gigi. Dengan harapan, pembaca tulisan saya ini yang memiliki keluhan serupa bisa cepat-cepat menangani keluhan mereka.

Penyakit saya disebut sebagai Temporo Mandibular Joint (TMJ) Disorder. Istilah ini umum yang mencakup peradangan akut/kronis dari sendi Temporo Mandibular. Sendi Temporo Mandibular ini adalah sendi penghubung tulang rahang bawah (mandibular) dengan tempurung otak. Gambarnya ada di bawah ini:

The Temporo Mandibular JointGambar dari sini 

Gejala awal yang saya alami adalah rasa sakit migrain yang hampir setiap hari saya alami saat saya duduk di bangku kelas 1 SMA. Dua tahun kemudian, migrain di kepala saya semakin sering saya alami, dan rasa sakitnya pun semakin parah.

Saking rasa sakit itu sudah tidak tertahankan lagi, saya sering meminum Pondstan sampai 3 kali sehari. Padahal Pondstan terkenal sebagai obat keras, yang akan berefek buruk apabila terlalu banyak dikonsumsi.

Sakit kepala yang saya alami itu sering datang secara tiba-tiba. Misalnya saja saat saya sedang menyetir mobil, tiba-tiba saya migrain dan pandangan saya kabur. Dengan susah payah, saya harus meminggirkan mobil sambil tetap harus memperhatikan kendaraan lain yang sedang melaju cepat.

Sejak saat itu, saya mulai ketakutan. Saya dan Ibu mulai mendatangi banyak dokter. Mulai dari dokter umum, dokter penyakit dalam, dan berbagai tes darah serta rontgen saya jalani, tapi hasilnya semua normal saja.

Sampai pada suatu saat saya datang ke dokter gigi Rendi yang waktu itu masih praktek di daerah Pasopati Bandung. Waktu itu kedatangan saya hanya untuk menambal gigi dan membersihkan karang gigi. Namun, perbincangan kami berlanjut pada keluhan migrain berkepanjangan saya.

Mendengar keluhan saya tentang sakit di kepala, rahang, pundak, dan leher itu, beliau menemukan persamaan dengan orang yang menderita penyakit Temporo Mandibular Joint (TMJ) Disorder. Kebetulan sekali, ipar dokter Rendi adalah dokter spesialis TMJ. Menurut pengetahuan dr. Rendi, tidak banyak dokter gigi spesialis TMJ di Indonesia. Di Bandung sendiri saat itu hanya ada 2 orang saja, salah satunya ipar drg. Rendi, yaitu drg. Rasmi, sp.TMJ. Akhirnya beliau memberikan alamat praktek drg. Rasmi dan menyarankan saya untuk konsultasi ke beliau.

Tidak seperti dokter gigi pada umumnya, pemeriksaan pasien TMJ tidak mengharuskan kita duduk telentang di kursi pasien. Pertama-tama, dgr. Rasmi menanyakan keluhan saya dan berapa lama saya sudah mengalami rasa sakit itu. Lalu mulai memeriksa postur badan saya, menyuruh saya untuk berjalan santai dari satu sisi ke sisi lain ruang prakteknya, lalu menyatakan bahwa postur badan saya miring ke arah kanan.

Beliau juga bisa melihat kelainan yang ada di postur tubuh saya melalui posisi kepala saat sedang serius memperhatikan penjelasan beliau mengenai TMJ Disorder. Memang kebiasaan saya saat sedang serius mendengarkan orang lain itu posisi kepala saya agak miring ke arah kanan.

Menurut drg. Rasmi, hal ini berkaitan dengan otot dan sendi sebelah kanan yang mengkerut karena sering mengalami beban berat, seperti memanggul tas, atau menumpu leher dengan tangan kanan saya. Bila kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka lama-kelamaan otot dan sendi sebelah kanan saya akan memendek, dan otot serta sendi sebelah kiri menjadi memanjang karena tarikan beban yang ada di sebelah kanan tubuh saya.

 Setelah bertahun-tahun bertahan dengan kebiasaan buruk saya di atas, tanpa disadari tulang rahang bawah saya sudah bergeser ke arah kanan. Kalau saya meletakan kedua telapak tangan saya di kedua bagian pipi (persis di sebelah kuping) saya, saya akan merasakan ada tonjolan di pipi bagian kanan. Tonjolan tersebut adalah tulang rahang bagian bawah yang sudah keluar dari sendi penghubung.

Dokter Rasmi memberikan dua alternatif untuk mengobati rasa sakit yang saya alami akibat TMJ ini:

Alternatif pertama, rahang saya akan dioperasi, lalu letak tulang rahang bagian bawah akan dikembalikan ke posisi yang seharusnya. Operasi ini disebut orthognathic surgery.  Namun hal ini beresiko tinggi. Karena di area Temporo Mandibular terdapat banyak sekali saraf yang terhubung ke otak.

Before & After Orthognathic Surgery
Sesudah Orthognathic Surgery

Alternatif kedua, saya akan dibimbing untuk mengobati penyakit ini dari aspek sosio-psikologi saya. Artinya, saya diharuskan untuk mengubah semua kebiasaan yang menyebabkan rasa sakit di bagian kepala, pundak, leher dan punggung. Secara psikologisnya, saya juga diharuskan untuk mengurangi hal-hal yang dapat menyebabkan saya stress hingga terjadi banyak tekanan di bagian rahang.

Dokter Rasmi tidak menyarankan alternatif pertama. Beliau menyarankan saya untuk mengubah kebiasaan saya. Mulai dari cara berjalan, posisi duduk, cara makan, cara memanggul tas/beban di pundak. Pola tidur, olahraga, dan makan saya pun harus dijaga. Saya diharuskan untuk tidur tidak terlalu larut malam. Hal ini sulit sekali, karena sejak di bangku SMP saya sudah terbiasa tidur di atas jam 11 malam. Saya tidak diperbolehkan berpangku dagu, makan permen karet, makan makanan yang terlalu keras, dan masih banyak lagi lainnya.

Hal yang sangat sulit lainnya adalah, saya diharuskan bercerita tentang semua masalah saya. Sekecil apapun itu saya tidak boleh sampai memendamnya sendirian. Ini yang menjadi kendala besar untuk saya. Saya tidak pernah membicarakan masalah pribadi saya ke orang lain, apalagi ke keluarga. Sahabat saya pun tidak tahu semua masalah yang sedang saya alami.

Menurut dokter Rasmi, hal ini yang memicu rasa sakit itu timbul. Karena saya memiliki bruchism (akan dibahas lain kali di artikel selanjutnya) maka penyebab utama Bruchism itu adalah stress dan kelelahan. Penyebab lainnya adalah karena struktur gigi deep bite atau gigitan dalam. Deep bite adalah kondisi gigi bagian depan atas yang menutup 3/4 atau lebih gigi bagian bawah.

Deep Bite

Gambar di atas bukan gambar gigi saya, tapi kurang lebih kondisi gigi saya dulu seperti itu. Kondisi gigi seperti ini menyebabkan malocclusion, di mana kondisi lengkungan gigi atas dan bawah tidak selaras. Hal ini juga salah satu yang menyebabkan tekanan pada sendi Temporo Mandibular.

Nah, malocclusion ini lah yang menyebabkan saya harus memakai kawat gigi. Struktur gigi deep bite saya akan diperbaiki, sehingga antara gigi atas dan gigi bawah bisa saling mengunci. Karena menurut dokter orthodentist saya, kondisi gigi yang baik adalah ketika kita mengatupkan gigi atas dan bawah kita, keduanya akan saling mengunci.

Bagaimana pun, sedikit demi sedikit saya sudah mengubah semua kebiasaan dan pola hidup saya. Kalau pun saya melanggar, saya sudah siap untuk menerima rasa sakitnya (migrain, sakit pundak & punggung, dll). Dan dengan mengubah aspek sosio-psikologis saya, rasa sakit tersebut berangsur-angsur hilang.

Saya sendiri sudah menjalani perawatan orthodentist sejak Februari 2007 (sekitar 4,5 tahun). Kondisi struktur gigi sudah membaik, migrain sudah sangat jarang saya rasakan. Kalau pun saya terkena migrain, rasanya tidak separah 4 tahun yang lalu. Semoga saja saya bisa lekas sembuh supaya tidak harus menjalani orthognathic surgery.

Semoga bermanfaat! 🙂

Author:

Someone who lost her way to writing and trying to get her senses back

47 thoughts on “Temporo Mandibular Joint Disorder

    1. Hi Rospita,
      Maaf baru bales, udah lama ga buka wp 🙂
      boleh, dia praktek di klinik Oratio, jalan bahureksa/trunojoyo Bandung. Di sebrang Sports Station. Dia lokasinya di belokan.
      Nomor teleponnya bisa ke 0224239948 atau 0224260756

      Semoga membantu ya.

  1. Bgmn perkembangannya sekarang…
    Saya membaca di internet kalau sub spesialisasinya untuk TMJ disebutnya neuro muscular dentistry… Apa ada prakteknya ya di Indonesia, atau Drg yang mendalami TMJ secara khusus…
    Makasih infonya ya…

    1. Hi Hari, makasih udah mampir ke sini 🙂
      iya, dr. Rasmi itu memang mendalami TMJ, waktu itu dia juga dosen di FKG Unpad, kalo sekarang saya kurang tau, soalnya udah lama ga cek ke dr. Rasmi..
      Saya sendiri kurang paham soal masalah kedokteran, cuma sebagai pasien aja 😀
      tapi kalau memang berminat, coba aja liat-liat link FKG Unpad, mungkin ada keterangannya lebih lengkap di situ soal pendalaman ilmu TMJ secara khusus.
      Semoga membantu ya..

  2. Hi ini lokasinya di bandung ya dokternya?? Ak jg mengalami gejala yg sama dan uda k dokter mana aja tp hasilnya tidak menunjukkan perubahan gt.

    1. Hi juga Lyn, makasih udah mampir ke sini.. 🙂 iya dokternya di Bandung. Tepatnya di klinik Oratio, jl. Bahureksa. Kalau memang gejalanya sama, coba aja konsultasi ke dr. Rasmi.

  3. hai,,salam kenal,,dulu aq pernah pengobatan TMJ yg diharuskan pake alat sebelum pake kawat,, tp biayanya lumayan mahal jadi aq berenti tengah jalan,,kl di Dr Rasmi kira” makan biaya gede ga ya 😀 ???

    1. Hi Achie, salam kenal juga…

      Maaf, udah lama ga nengok blog ini.. Semoga sekarang sudah lebih sehat ya..
      Kalau dokter Rasmi sendiri selalu menyarankan mengubah pola hidup, seperti jangan begadang, makan makanan yang sehat, menghindari stress, dan yang paling dia tekankan sih olahraga. Olahraga yang dia sarankan sih senam, supaya bagian2 tubuh yang tadinya ga seimbang, bisa setidaknya dicoba kembali normal. Kalau saya pribadi, pengen banget rutin pilattes, tapi belum nemu tempat yang sesuai dengan jam kerja saya.

      Biaya konsultasi ke drg. Rasmi tidak mahal, sama saja seperti biaya dokter spesialis lainnya..

      Semoga membantu ya… 🙂

    1. saya tidak diterapi secara khusus, tapi mulai membiasakan merubah pola tidur, cara tidur, olahraga, tapi saya juga disarankan untuk memakai kawat gigi untuk memperbaiki deep bite, pemicu TMJ saya. Kurang lebih saya 6 tahun pakai kawat gigi untuk memperbaiki struktur gigi saya, sekarang sudah dilepas, tapi masih pakai retainer. Biasanya kalau yang pakai kawat gigi untuk merapikan struktur gigi saja sih, retainer ini hanya dipakai setahun saja, lalu bisa dilepas. Tapi khusus untuk case saya (ada bruchism dan TMJ) dokter mewajibkan pakai seterusnya, hanya dilepas saat makan atau minum minuman yang berwarna & berasa

      semoga membantu ya…

  4. hi risirish, saya rencana nya kamis besok tgl 21 mau konsul ke dokter rasmi jg, kata dokter spesialis prostetik setelah saya perikasa 2 hri yg lalu, saya jg TMJ, dan keluhan2 saya sama persis seperti yg kmu utarakan seperti sering migran, hingga nyeri dr leher sampai pundak, dan Kalau saya meletakan kedua telapak tangan saya di kedua bagian pipi, saya akan merasakan ada tonjolan di pipi bagian kanan. pengobatan/tidakan dan pemeriksaan apa saja yg kmu jlni selama berobat di dokter rasmi ? pada pemeriksaan pertama apa langsung dipasang kawat gigi ? dan pemasangan kawat gigi di dokter rasmi biaya nya berapa ya ? terima kasih sblm nya 🙂

    1. Bagaimana perkembangannya saat ini? Apakah sudah konsultasi dengan Dokter SP.TMJ?
      Maaf ya sudah lama ga posting di sini.
      Kalau informasinya masih dibutuhkan, tindakannya selama berobat ke dr.Rasmi tidak banyak, dr. Rasmi menjadi konsultan saya tentang perawatan apa saja yang sebaiknya bisa saya lakukan untuk mengurangi rasa sakit yang saya alami.
      Untuk pemeriksaan pertama hanya diperiksa secara visual saja, saya disuruh berjalan untuk dilihat postur badan saja, dan diperiksa lebih mendetail di bagian tulang rahang saya. Untuk pemakaian kawat gigi, saya direkomendasikan oleh dr.Rasmi untuk ke dr.Rosi, masih di klinik Oratio yang sama. Karena untuk pemasangan kawat gigi, dr.Rasmi bukan ahlinya, jadi saya harus ke dr.Sp. Orthodentist. Biayanya waktu pemasangan pertama kalau tidak salah 4,5 tapi itu sudah 7 tahun yang lalu 😀

      Semoga membantu!

  5. anak saya juga mengalami gejala yang sama seperti yg dialami ananda. terima kasih telah berbagi.

  6. kaka, aku juga kena TMJ dan yg kaka alamin juga sama kaya aku. semuanya sama kaya kaka deh.
    tapi aku gak bisa ngerubah pola hidup ka. terus aku udah ada TMJ appliance sama gigi palsu, tapi gak pernah aku pake juga 😦 soalnya mereka malah bikin aku gak nyaman..

  7. Hi mba Risirish, Saya baru sj dapat link blog mba Risirish ini dari sesama penderita TMJ, saya penderita TMJ sejak th 2006 sampai sekarang. Sy sudah berobat mulai dari dokter gigi yg sdg ambil specialist bedah mulut sampai ke professor di klinik gigi dan mulut RS di Jkt. sudah pakai splint bertahun2 sampai 3 x ganti splint, dan terakhir berobat ke RS lain lagi sy disuruh operasi gigi bungsu krn numbuhnya ga normal dan itu jg bisa jadi penyebab TMJ. Perjalanan sy berobat TMJ sudah sangat…sangat panjang sejak 2006, namun dari semua dokter yg sy datangi tidak ada yg menyarankan utk memakai kawat gigi…hiks.

    Mba, kl sy lsg ke dr.Sp. Orthodentist utk pasang kawat gigi kira2 gmn mba? atau sy harus konsul dl ke dr. Rasmi? (posisi sy di Tangerang). Mohon pencerahannya mba, sy sudah ga tahan dgn rasa sakitnya. Terima kasih

    1. Hi Mba Indah,
      Salam Kenal!
      Sebaiknya ikuti saran dari drg Anda, Mba. Kalau dari pengalaman saya, memakai kawat gigi dan memiliki bruchism itu sangat tidak nyaman, saya lebih nyaman memakai Splint. Tapi berhubung Deep Bite saya harus diobati dulu, maka dianjurkan memakai kawat gigi untuk memperbaiki kondisi Deep Bite saya. Dan saya sendiri saat ini masih harus terus memakai Splint agar struktur gigi saya tidak kembali ke posisi awal.
      Kalau boleh tahu, umur Mba Indah berapa? Saya sendiri keempat gigi bungsunya sudah diambil semua lewat operasi kecil dan setelah itu, pusing kepala jauh sekali berkurang–walau masih ada rasa sakit dari tekanan Bruchism di malam hari.

  8. Hallo..thank u infonya..sangat sulit cari dokter sp. TMJ di bandung…mau tanya apakah oleh dr.Rasmi disuruh pasang alat untuk memperbaiki posisi rahang? Karna saya ke dr tmj lain dia menyarankan pasang alat dan muahall…dan saya diberitahu kalau blum benar rahangnya tidak boleh pasang kawat.thank u.

    1. Haloo Ruth,

      Karena buat saya, rasa sakit kepala yang saya alami itu sangat mengganggu (mengkonsumsi pondstan hampir setiap hari dan tiba-tiba black out saat menyetir mobil). Biayanya memang tidak murah, tapi sepadan dengan kondisi yang saya rasakan sekarang 🙂
      Coba cari-cari second opinion dari drg lain, siapa tahu ada yang lebih murah 🙂

  9. Hallo. Aku mau sharing jg ttg TMJ. Aku menderita TMJ sudah dari 7 thn yg lalu. Dari rujukan temanku yg kebetulan co-ass FKG Trisakti, aku disarankan ke drg. Jakobus Runkat di Jl. Sawo Bandung. Setelah rontgen, aku disuruh pake alat buat memperbaiki letak rahang. Skrg sudah 3 bulan aku pake alat itu, hasil rontgen nunjukin bahwa sudah ada perbaikan dari letak rahangku. Dan drg. Jakobus nyuruh aku pake behel buat mempertahankan posisi gigitan. Tp yang buat aku ragu ngelanjutin pengobatan adalah harga behelnya itu loh. Mahal bgt x_X
    Semoga membantu 🙂

    1. Halo Nisa, salam kenal dari Lita.
      Nisa, semalam drg aku menyarankan utk periksa ke drg ahli prostodontis utk periksa TMJ. Beliau bilang treatmentnya akan dipakaikan alat utk memperbaiki letak rahang.
      Mungkin mirip seperti Nisa, boleh tau alatnya dipasangnya di mana? dengan operasi atau tidak Nisa?
      Oiya, untuk pengobatan TMJ apakah musti pasang kawat gigi?

      Terima kasih ya.
      Salam,
      Lita

      1. maaf baru bisa balas, tiap pasien pasti berbeda jenis alat yang akan digunakan. Akan ada banyaks sekali jenisnya. Apakah sekarang sudah dipasang alatnya? Boleh loh kalau mau share pengalamannya di sini

      2. Hallo Mba Lita. Untuk perawatan TMJ Dysorders ada 2 fase. Fase pertama, kita dibuatin alat utk benerin posisi rahang. Bentuknya mirip gigi palsu gt. Dipake di rahang bawah. Cm boleh dilepas ketika sikat gigi. Klo posisi rahang udah bener, masuk fase yg kedua yaitu benerin gigitan. Fase kedua ini pake bracket. Jd alat yg pertama dipake berbarengan sm bracket, krn tugas alat yg pertama itu buat nuntun si bracket biar gerak ke posisi yg bener. Dokterku sama skali ga saranin buat operasi, krn nantinya bisa balik lg ke posisi yg salah. Beliau lbh milih pasien jalanin treatment pake alat krn jaringannya dibenerin pelan2, dan kita nanti dikasi tau ada bbrp hal yg harus kita jaga (makanan, kebiasaan, posisi tubuh, dll) krn itu ngaruh banget.
        Semoga ceritaku ini membantu ya Mba.. 🙂

    2. Halo nisa!
      Kamu pasang splint di dokter jakobus kan yaa? Sekarang gimana perkembangannya? Waktu itu kamu jadi pasang behel di drg. Jakobus?
      Kalo boleh, minta alamat e-mail kamu ya nisa? Aku mau tanya2.

  10. Mbak riris, aku baru sekitar 2 minggu didiagnosa TMJ. Awalnya hanya tidak nyaman krn mulut tdk bisa dibuka lebar. Tapi di minggu ini mulai terasa kepala sangat berat, pundak dan leher kaku, dan tidak bisa bawa beban berat di tas sama sekali.

    Mau tanya nih Mbak, waktu awal-awal ada rasa kepala berat itu menghilangkannya bagaimana ya? Apakah ikut fisioterapi atau akupunktur?

    Terima kasih banyak sebelumnya.

    1. Hi Angga,
      Drg. Rasmi sangat tidak menyarankan mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Kalaupun pernah memberikan resep, itu pun boleh dikonsumsi kalau sudah terlampau sakit sekali. Saya tidak tahu kondisi Angga gimana, tapi pada kasus saya dulu, sakit di kepala, pundak, leher, bisa (pelan-pelan) hilang dengan merubah pola hidup (tidur cukup, olahraga teratur, posisi jalan, membawa tas, mengunyah, posisi duduk, posisi menyetir, aaaaalmooooost every single things diperhatikan). Saya juga diberikan surat rujukan fisioterapi, tapi karena menambah biaya lagi, saya lebih pilih olahraga dan peregangan singkat di rumah saja, Ga. Dan untuk kasus saya, cukup membantu, kok!

      Mungkin bisa coba pillates? Yoga? Renang?
      Semangat yaaa 🙂

  11. Saya juga penderita bruschim dan memiliki posisi gigi deep bite. Kapan yaa kira2 gigi akan normal lagi stelah pakai kawat gigi dan brp kira2 biayanya ya. Apaa praktek drg rasmi masih buka saat ini? Tlong jawab yaa pertanyaanku di email ku. Terima kasih

    1. Halo Amoy, terima kasih sudah berkunjung ke blog ini :). Untuk praktik drg. Rasmi saat ini saya kurang tahu, tapi masih bisa di telfon ke klinik Oratio untuk memastikan apakah drg. Rasmi masih praktek di sana. Nomor telepon klinik Oratio (022) 4236014

      1. Sy skrg juga mengalami tmj didpan kuping las ad tonjolan berasa kayak tulang g bgtu bsar tp keras klau dsntuh nyut3an apa sprti itu.q dah priksa kdr ggi sama bedah mlut dikasih antibiotik mulai mgg bsok bru trapi..kdg sdh udh 3 mgg bnjolanya tdk kempes2 apa mmg lama ya pnyembuhanya..stres bgt q klau kepikiram.klau buat buka mlut lebar kadang skt seblah brasa ad yg nahan jd pelan2 bukanya hbs tu klau ddbuka kdg kuping bnyi apa seperti itu.takut sy soalnya.makasih

  12. Saya juga penderita bruschim dan memiliki posisi gigi deep bite. Gejalanya pun sama. Saya juga menderita dgn gejala yg saya alami ini. Kapan yaa kira2 gigi akan normal lagi stelah pakai kawat gigi dan brp kira2 biayanya ya. Apaa praktek drg rasmi masih buka saat ini? Tlong jawab yaa pertanyaanku di email ku. Terima kasih

  13. Halo mba, saya sama persis dengan masalah mba. Tapi dikasih dokter splint, bukan behel. Apakah mba juga pernah dapat masalah balance disorder dan tinnitus. Saya sendiri sudah TMJ sejak kecil, hampir 20 tahun yg lalu hehehe…oiya terima kasih info di blognya mba, sangat membantu..

    1. Halo Leonel, iya setelah selesai pakai behel, saya pakai splint, harusnya sampai sekarang kalau tidur dipakai, tapi sering kelupaan karena sekarang kondisi rahang saya sudah jauh lebih baik. 😀

      Untuk Tinnitus saya tidak mengalaminya, tapi ingin lebih tahu lebih jauh tentang hal ini. Apa tinnitus ini kondisi ada dengungan di telinga dan mengganggu keseimbangan tubuh? Jika ya, sepertinya saudara saya mengalami hal yang serupa.

      Apa kamu sharing tentang hal ini di blog? Boleh share di sini alamatnya jika berkenan 🙂

  14. Saudara mba ada gangguan pada TMJ juga? Gangguan keseimbangan itu seperti berjalan di atas tali, kalau kita miring ke satu sisi, rasanya seperti akan jatuh 🙂

    Dari yang saya baca, di daerah sendi rahang banyak saraf, jadi kalau disc tmj nya bergesernya pas nyentuh saraf tertentu, bisa kena gangguan. Kalau di search kata kunci tmj dengan tinnitus, photophobia (ngga tahan lihat cahata) dll bakal banyak yg keluar. Saya sudah pernah mengalaminya, tapi migrain dan sakit leher/bahu kebetulan ngga. Teman2 saya ternyata banyak juga yg kena masalah TMJ tapi ngga kena saraf. Jadi memang bervariasi tiap orang.

    Saya dulu berobat di negara tetangga karena awalnya saya bingung ini sakit apa (sudah MRI dll hasilnya OK). Setelah dikasih splint, selama 4 tahun ini aman2 saja tapi sebulan belakangan ini gangguan keseimbangan kembali. Saya memang sudah jarang pakai splint nya karena saya pikir tidak apa2. Sekarang saya pakai 24/7 kecuali waktu makan 🙂

    Mba sendiri rahangnya sudah 100% simetris/lurus? Kadang-kadang mau kambuh atau tidak pernah bermasalah lagi?

    1. Hi Leonel, Saya rahangnya masih asimetris, masih suka kambuh tapi tidak sampai blackout, hanya migrain dan sakit pundak saja, tapi bisa dihilangkan dengan istirahat cukup dan peregangan ringan/yoga. Sudah tidak perlu memakai obat penahan sakit lagi. Pasti gak betah ya pakai splint? Semangat yaa Lionel!

  15. Ada kontak kak riris yg bisa dihubungin?
    Saya mau nanya” selama kakak berobat dgn dr. Rasmi.
    Terima kasih ya kak

  16. ka, aku bingung antara tmj atau engga soalnya kalau mulutnya dibuka bunyi.. cm ga ada sakit atau pusing yg sm spt cerita kakak.. gimna ya mnurut kaka?

  17. Terimakasih infonya sangat membantu. Oh iya saya ingin menanyakan mengenai biaya, kira kira berapa ya biaya untuk konsultasi dengan drg. Rasmi? Terimakasih banyak informasinya

  18. Terimakasih infonya sangat membantu. Oh iya saya ingin menanyakan mengenai biaya, kira kira berapa ya biaya untuk konsultasi dengan drg. Rasmi? Terimakasih banyak informasinya

    1. Halo Juni,
      Terima kasih sudah mampir ke sini.
      Dulu sih sekitar 250k, pada waktu itu sama dengan biaya dokter spesialis pada umumnya. Mungkin masih sekitaran itu yaa..

  19. Halo kak,
    saya di jakarta menderita tmj udah lama dan baru2 ini tinnitus di telinga kiri, jadi tinnitus karena tmj disc kena syaraf ( uda cek ke tht ga ada masalah ), sudah berobat tmj ke spesialis prosto rsgm ui, rontgen dan dibuat splint, sudah pakai splint selama 24/7, baru 2 minggu, tetapi kalau splint dipakai denging di telinga kiri makin kencang, dan telinga kiri sakit, apakah ini berarti splint nya salah bikin, kok keadaannya makin tambah jelek.Apakah kakak juga mengalami kondisi ini ?
    Kemana lagi harus berobat, apakah harus ke jakobus, apakah splintnya salah, bentuk splintnya kaya gigi palsu dipasang di gigi rahang bawah saja.

    1. Iya betul bentuk splintnya kaya gitu, awal-awal memang gak nyaman, tapi kalau sampai mengganggu, coba konsul lagi aja ke dokter tmj nya.. Kurang bisa bantu nii maafkan, soalnya aku gak sampe tinnitus, takut malah salah kasih saran.. Semoga cepat pulih yaa! Semangat terus pakai splintnya!

Leave a comment